Jumat, 29 November 2013

Busyra (Berita Gembira) untuk Ahlussunnah; al Asya-'irah dan al Maturidiyyah


  • Busyra (Berita Gembira) untuk Ahlussunnah; al Asya-'irah dan al Maturidiyyah
Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Konstantinopel
(Istanbul sekarang) pasti akan dikuasai, maka sebaik-baik pemimpin
adalah pemimpin yang berhasil manguasainya dan sebaik-sebaik tentara
adalah tentara tersebut" (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam
Musnadnya).
Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam memuji
sultan Muhammad al Fatih karena beliau adalah seorang sultan yang
shalih, aqidahnya sesuai dengan aqidah Rasulullah. Seandainya

aqidahnya menyalahi aqidah Rasulullah, Rasulullah tidak akan dari arah
dan tempat.
Al Hafizh Muhammad Murtadla az-Zabidi (W. 1205 H) dalam
Syarh Ihya 'Ulum ad-Din, Juz II, h. 6, mengatakan: "Jika dikatakan
Ahlussunnah Wal Jama'ah maka yang dimaksud adalah al Asy'ariyyah dan al
Maturidiyyah". Kemudian beliau mengatakan: "Al Imam al 'Izz ibn Abd
as-Salam mengemukakan bahwa aqidah al Asy'ariyyah disepakati oleh
kalangan pengikut madzhab Syafi'i, madzhab Maliki, madzhab Hanafi dan
orang-orang utama dari madzhab Hanbali (Fudlala' al Hanabilah)". Apa 
yang dikemukakan oleh al 'Izz ibn Abd as-Salam ini disetujui oleh para
ulama di masanya, seperti Abu 'Amr ibn al Hajib (pimpinan ulama
Madzhab Maliki di masanya), Jamaluddin al Hushayri pimpinan ulama
Madzhab Hanafi di masanya, juga disetujui oleh al Imam at-Taqiyy as-
Subki sebagaimana dinukil oleh putranya Tajuddin as-Subki". Al
Hakim meriwayatkan dalam al Mustadrak dan al Hafizh Ibn 'Asakir

dalam Tabyin Kadzib al Muftari bahwasanya ketika turun ayat:
فَسوف يأْتي اللهُ ِبقَومٍ يحبهم ويحبونه ] [سورة المائدة : 54
Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam menunjuk kepada sahabat Abu
Musa al Asy'ari dan bersabda: "Mereka adalah kaum orang ini". Al
Qurthubi mengatakan dalam Tafsirnya, Juz VI, h. 220: "Al Qusyairi
berkata: pengikut Abu al Hasan al Asy'ari adalah termasuk kaumnya". (telah
maklum bahwa al Imam Abu al Hasan al Asy'ari, Imam Ahlussunnah
Wal Jama'ah adalah keturunan sahabat Abu Musa al Asy'ari).

Kaedah yang Sekarang Sering dilupakan Oleh Banyak Orang "Barang siapa disibukkan dengan hal-hal yang fardlu dari hal-hal yang
sunnah (sehingga tidak sempat melakukannya) maka dia (dianggap)
ma'dzur (diterima alasannya dan dimaklumi), dan barangsiapa yang
disibukkan dengan hal-hal yang sunnah dari yang fardlu (sehingga dia
tidak melaksanakannya) maka dia adalah orang yang tertipu (setan
menampakkan amal ini di matanya sebagai amal yang baik padahal
amal-amal yang fardlu itu lebih banyak mendekatkan diri seseorang 
kepada Allah dari pada amal-amal yang sunnah)". (dituturkan oleh al
Hafizh Ibnu Hajar al 'Asqalani dalam Syarh al Bukhari).
Termasuk di antara hal-hal yang difardlukan oleh agama adalah
menyebarkan aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah dan memperingatkan

masyarakat dari orang-orang yang menyalahinya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar